BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Wednesday, December 02, 2009

Swiss Bersikap Biadab, Melarang pembangunan Menara Masjid!!




Berbagai media informasi, termasuk surat kabar Al-Quds melaporkan hasil referendum yang dilakukan oleh pemerintah Swiss tentang larangan pembangunan menara di Swiss, termasuk referendum larangan ekspot peralatan ketenteraan negaranya ke luar negeri. Dan hasil referendum diketahui bahwa 57% pemilih menyetujui larangan membangun menara, dan para pemilih menolak larangan penjualan ekspot peralatan perang ke luar negeri. Kemudian setelah melihat hasil referendum itu, Parti Kebebasan Belanda menuntut pemerintah Belanda melakukan referendum serupa.

Bukan hal baru, apalagi aneh jika pemerintah Barat melakukan penindasan terhadap kaum Muslim. Sebab, pemerintah Barat-secara umum-sedang dalam perang yang membinasakan dengan kaum Muslim. Pemerintah Barat sedang berusaha keras dan secepat mungkin menghalangi laju perkembangan Islam yang sudah menyebar ke sudut-sudut rumah negara-negara Barat. Sehingga terus bertambahnya jumlah orang Barat yang memeluk Islam setiap hari telah menghantui pemerintah Barat. Dan perlu kita ketahui, bahwa keputusan pemerintah Inggris adalah contoh lain dimana pemerintah Inggris telah menghabiskan wang dalam jumlah besar, serta mempersiapkan para khatib dan guru untuk menyebarkan Islam “model Inggris” kerana khuwatir akan penyebaran Islam “kaffah” di tengah-tengah kaum Muslim yang tinggal di negara itu.

Begitu juga bukan hal aneh jika negara-negara Barat mengambil para penguasa yang ada di dada umat ini, mereka jadikan sebagai alat, yang mereka tekan dan mereka arahkan agar menjadikan kapitalisme yang busuk dan keruntuhannya sudah di ujung tanduk ini sebagai rancangan alternatif peradaban. Sehingga dukungan pemerintah Barat terhadap rejim-rejim represif di negeri-negeri kaum Muslim menjadi tambah jelas seperti matahari di siang hari, misalnya dukungan Inggris dan Amerika untuk para penguasa Pakistan, dan juga dukungan Amerika dan Inggris terhadap rejim pemerintahan Arab Saudi di Hijaz, dukungan Amerika terhadap rejim Mesir, dan banyak lagi lainnya, di mana masalah ini tidak hanya para pemikir dan politikus saja yang memahami dengan jelas tetapi juga masyarakat kebanyakan (awam). Dukungan pemerintah Barat yang berulang-ulang terhadap rejim-rejim represif telah membius di benak sebagian orang bahwa pemerintah Barat tidak begitu berbahaya bagi kaum Muslim dari pada para penguasa negeri-negeri Islam. Sebenarnya mereka semua satu dukungan dan satu tujuan, yaitu memperkuat kewujudan penjajahan Barat.

Masyarakat Barat harus menyedari bahwa pemerintah mereka sedang mencuba untuk membenamkan mereka di tengah-tengah konflik yang sama sekali tidak menguntungkan mereka. Masyarakat Barat sungguh telah mengerti kejijikan dan rosaknya kapitalisme, dan hal itu tampak jelas sekali di mata mereka setelah krisis kewangan global; berbagai gerakan yang menentang globalisasi di negara-negara Barat terus meningkat dari hari ke hari; begitu juga kesedaran masyarakat Barat akan keburukan ideologi kapitalisme terus menguat dan semakin jelas; dan bahkam masyarakat Barat tersebut telah mencari peradaban alternatif untuk menggantikan kapitalisme.

Sungguh pemerintah Barat menyadari betul akan semua itu, sehingga mereka berusaha menceburkan masyarakat Barat ke dalam konflik (perang) peradaban melalui cara penyesatan agar masyarakat Barat rela menjadi perisai bagi kapitalisme yang busuk. Hal itu dilakukan melalui keterangan dan penjelasan pemerintah Barat bahwa kaum Muslim secara umum adalah para teroris, dan tuduhan ini sangat terkesan pengaruhnya. Namun semua ini dilakukan tidak lain kecuali untuk menciptakan pendapat umum agar melawan kaum Muslim di Eropah,seperti yang terjadi di Swiss, yaitu negara yang mengklaim sebagai negara neutral politik.

Dan tindakan ini sengaja di lakukan untuk memangkin timbulnya reaksi oleh kaum Muslim di sana, atau mungkin juga Parti Rakyat yang berhaluan ektrimis kanan melakukan beragam tindak kekerasan yang kemudian dituduhkan kepada kaum Muslim agar masyarakat Barat tetap terpaku dalam konflik dan reaksi yang membuatnya jauh dari Islam, dan akhirnya mereka tidak melihat Islam selain musuh tradisional, bukan alternatif peradaban. Sehingga, dengan demikian pemerintahan Barat memperoleh apa yang diinginkannya, yaitu menjauhkan masyarakat dan individu-individunya dari memeluk Islam, serta menindas kaum Muslim, bahkan mereka berusaha untuk mengusir kaum Muslim, seperti yang terjadi di Belanda dan lainnya.

Demikian itulah rencana-rencana pemerintah Barat. Namun ketika mereka membuat makar, maka Allah akan menggagalkan makar mereka, dan Allah sebaik-baik pembalas makar. Sungguh mereka telah melakukan makar yang lebih keras. Ingat, sebelum ini, telah dilakukan berbagai upaya di Perancis untuk melarang jilbab dan pakaian sesuai syariah Islam di semua lembaga pendidikan, begitu juga berbagai gerakan rakyat Denmark yang tolol dan sembrono, namun semua usaha mereka berujung pada kegagalan, bahkan masyarakat Eropa semakin terdorong untuk lebih mengenal Islam daripada sebelumnya .

Sungguh, agama Allah akan dimenangkan atas semua agama, sehingga menjadi mulialah orang yang mulia, sebaliknya menjadi hinalah orang yang hina. Agama Allah ini akan mencapai apa yang telah dicapai oleh siang dan malam. Sedangkan tipu daya kaum Kafir akan merusak diri mereka sendiri. Namun mengapa mereka lebih memilih sikap yang justru semakin memperbanyak catatan hitam mereka daripada membangun sikap yang kelak akan menolongnya ketika negara internasional dan Khilafah Islam tegak. Allah SWT berfirman:

إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ ِلأ َنْفُسِكُمْ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri.” (Al-Isra’ [17] : 7)

Friday, November 27, 2009

Fenomena Setiap Kali Tibanya Musim Haji



Setiap kali musim haji, kita dapat menyaksikan bagaimana kekhusyukan para jamaah melakukan setiap rukun ibadah haji mereka. Para jemaah diingatkan agar sentiasa menjaga kesucian Kaabah. Mereka akan merasa takjub setiap kali berhadapan dengan Kaabah kerana di situlah Islam diturunkan. Namun, Islam yang diamalkan ketika berhadapan dengan Kaabah hanya dalam aspek ritual belaka. Padahal, Islam yang diturunkan oleh Allah swt bukan hanya sekadar ritual semata-mata, tetapi juga termasuk dalam aspek politik.

Di rumah Allah inilah tempat di mana Rasulullah saw dan para sahabat berjuang dan mempertahankan keimanan mereka. Banyak sekali tempat-tempat di sekitar Makkah yang menjadi bukti dan saksi perjuangan mereka. Jadi adalah tidak menghairankan jika tempat-tempat ini dikatakan mampu membangkitkan perasaan masa lalu generasi awal kaum Muslimin, yang menghadapi pertentangan yang hebat daripada seluruh masyarakat jahiliyyah Makkah pada saat itu. Tidak ada sedikitpun di setiap sudut kota Makkah yang sunyi daripada penindasan dan penyeksaan kaum Quraisy ke atas kaum Muslimin.

Di sana terdapat suatu tempat di mana sahabat Rasulullah saw, Bilal bin Rabbah, seorang yang berketurunan Habsyah, pernah diseksa oleh seorang ketua Quraisy yang bernama Umayyah bin Khalaf. Tempat tersebut telah dilupakan sama sekali kerana tidak dipelihara dan tidak ditanda kedudukannya oleh penguasa Makkah. Diriwayatkan bahawa kawasan tersebut merupakan antara tempat yang paling panas di kawasan Makkah. Sekiranya sekerat daging diletakkan di situ, nescaya ia akan masak. Apabila ada seseorang yang lalu di sekitar tempat tersebut, ia tidak boleh menafikan akan merasakan bahangnya yang sangat panas sehingga ia meyedari bahawa itulah tempatnya, iaitu tempat di mana Bilal bin Rabbah ra tetap tegar dengan keimanannya. Tetapi sangat sedih pada hari ini, kebanyakan orang yang lalu lalang tidak menyedari tentang sejarah kawasan tersebut.

Jika para jemaah haji ditunjukkan tempat-tempat bersejarah ini, tidakkah mereka akan menyaksikan dan merasa rendah diri mengenangkan betapa beratnya perjuangan yang telah dilalui oleh generasi awal kaum Muslimin? Bukankah mereka sedang mula untuk mengkaji bentuk perjuangan ideologi yang telah berlaku? Tidakkah mereka berfikir bahawa aqidah yang mereka yakini ini merupakan satu bentuk mesej daripada Allah yang mesti terus disampaikan kepada umat manusia? Tidakkah mereka menyedari bahawa sejak awal lagi, Islam telah dilihat sebagai ancaman kepada sistem yang ada dan bagi para penguasa yang zalim? Tidakkah ini semua akan menyedarkan para jamaah haji bahawa mereka juga sebenarnya adalah sebahagian daripada hasil perjuangan tersebut ketika melakukan setiap rukun haji?

Para jemaah haji juga harus ditunjukkan tempat di mana Khabab bin al-Arat ra diletakkan perisai besi yang panas ke atas dadanya tanpa berpakaian, agar dia meninggalkan Islam daripada jiwanya. Bukankah ini akan menyedarkan seseorang untuk berfikir dan bertanya, mengapa terdapat penyeksaan yang sedemikian rupa dan mengapa terdapat rintangan yang hebat kepada risalah yang sempurna, bahkan terdapat fakta yang menunjukkan risalah ini terus menerus masuk ke dalam semua sistem palsu yang ada di dalam kehidupan ini? Tidakkah ini akan menyebabkan perasaan seseorang itu akan tertarik kepada pergolakkan pemikiran dan politik? Mengapa tidak ditunjukkan tempat di mana Rasulullah saw dicela dan dihina oleh Abu Jahal, di mana surat Al-Alaq diturunkan, tempat di mana Allah swt memberikan kebenaran kepada Jibril untuk membunuh Abu Jahal dan tempat di mana Abu Jahal cuba mencekik Rasulullah saw?

Jika mereka ditunjukkan tempat-tempat tersebut di samping semua kisah-kisah ini diterangkan, nescaya bagi mereka yang ikhlas, qalbu mereka akan dipenuhi dengan suatu perasaan yang mendalam dan pemikiran mereka akan menyedari bahawa apa yang sebenarnya berlaku adalah merupakan perjuangan dakwah atas Rasulullah saw yang mulia yang kemudiannya menyebabkan tertegaknya suatu ideologi yang menguasai dunia telah berlaku di situ serta para jamaah akan dapat menyedari bahawa mereka merupakan hasil daripada perjuangan tersebut. Jiwa mereka akan turut tertarik untuk bertanya di manakah ideologi yang agung itu hari ini? Ini akan menimbulkan semangat berjuta-juta jemaah untuk berani berhadapan dengan para penguasa yang ada pada saat ini.

Begitulah juga jika mereka ditunjukkan Darul Arqam, iaitu tempat di mana halaqah-halaqah (pembinaan tsaqafah) dijalankan pada malam hari, atau mereka ditunjukkan halaman-halaman rumah di mana Saidina Abu Bakar ra selalu membaca al-Quran dengan suara yang kuat dan beliau menangis walaupun dia telah dijanjikan perlindungan oleh Allah swt., atau tempat berhampiran dengan Makkah di mana Rasulullah saw telah dianiaya sehingga menyebabkan darahnya mengalir hingga ke kaki dan selipar baginda menjadi merah sehingga tidak dapat dibezakan di antara kaki Rasulullah dan selipar baginda.

Juga tempat di mana baginda Rasulullah saw hamper-hampir dibunuh sebelum baginda berhijrah ke Yathrib, tempat yang mana menunjukkan keberanian Ali bin Abi Talib yang sanggup menggantikan tempat Rasulullah saw yang menjadi sasaran pembunuh. Inilah suasana perjuangan yang harus dibina di kalangan para jemaah agar mereka dapat sedar dan bangkit. Perasaan suasana haji sangat signifikan untuk mencetuskan gelombang kebangkitan ini di kalangan jemaah haji dan seterusnya di kalangan kaum Muslimin.

Niat Jahat Regim Barat

Kesedaran daripada realiti politik pada masa lalu sudah tentu dapat memberikan gambaran yang sangat kuat di dalam fikiran para jamaah haji dan mereka akan mengarahkan jari telunjuk ke arah semua kerajaan dan penguasa yang ada saat ini kerana kegagalan mereka membela ideologi yang agung ini. Mereka hanyalah boneka dan usaha menegakkan Islam tidak ditentukan oleh mereka walaupun mereka berusaha untuk menyuarakan perjuangan Islam. Sesungguhnya kesedaran umat Islam hari ini boleh dilihat di mana-mana dan ini akan dapat mengembalikan kehidupan Islam dengan kejayaan yang besar.

Ini menjelaskan sebab mengapa Barat dan agen-agen mereka sentiasa menonjolkan aspek kerohanian atau ritual belaka, walhal semua aspek politik (menguruskan urusan umat) daripada sistem Islam telah dicabut sama sekali. Salah satu contoh yang paling jelas adalah bagaimana penguasa Arab Saudi melarang setiap perbincangan yang bersifat politik berkaitan kaum Muslimin sedunia kecuali terhad hanya pada perbincangan tentang ibadah haji masing-masing. Padahal perkara tersebut (membincangkan tentang politik) telah menjadi kebiasaan sejak bertahun-tahun.

Bahkan para penguasa tersebut telah memberi jaminan kepada Barat bahawa selepas serangan 11 September 2001, semua jamaah haji akan diawasi, dikawal dan dilarang untuk membincangkan hal-hal yang bersifat politik. Sedikit demi sedikit, hal itu telah menghalang kemunculan persoalan secara rawak di dalam fikiran setiap jamaah tentang penyelewengan yang berlaku di seluruh dunia kaum Muslimin oleh para penguasa pengkhianat laknatullah 'alaih.

Penjagaan tempat-tempat yang disebutkan tadi sebenarnya berada di bawah tanggungjawab mereka yang mengaku menjadi penjaga dan pelindung kaum Muslimin. Ini adalah kerana tempat-tempat tersebut menjadi amaran kepada kaum Muslimin agar api Islam itu tetap menyala di dalam hati setiap kaum Muslimin dan bahkan menjadi pencetus momentum kebangkitan Islam.

Penipuan ke atas Kaum Muslimin

Namun begitu, penguasa yang ada pada hari ini tidak lagi melindungi tempat-tempat tersebut. Bahkan mereka memusnahkan atau menutupi tempat-tempat tersebut dengan niat untuk mengkhianati kaum Muslimin lalu mereka memberi alasan bahawa tempat-tempat tersebut akan menimbulkan kesyirikan kepada Allah. Sebenarnya pada waktu ini merekalah ibu kepada kemusyrikan yang berlaku di seluruh dunia kaum Muslimin. Oleh kerana itu, sejak awal lagi mereka mendapat kuasa daripada para kolonialis (Britain dan Perancis). Perkara pertama yang mereka lakukan adalah dengan membina binaan-binaan kekal atas lokasi-lokasi bersejarah di sekitar Kaabah. Padahal masyarakat ketika itu secara keseluruhannya tidak pernah melakukan amalan-amalan pemujaan-pemujaan di tempat tersebut dan hanya menziarahinya seperti menziarahi kubur.

Jadi, perkara syirik yang dikatakan para penguasa ini sebenarnya tidak pernah dilakukan oleh umat pada waktu itu. Jika benar mereka memusnahkan tempat-tempat tersebut secara ikhlas tanpa niat yang tidak baik, bagaimana mungkin mereka dapat menerangkan pembinaan monumen-monumen amaran berunsur assobiyyah (nasionalisme arab) yang menggambarkan kisah perjuangan dan kebangkitan tentera Arab menentang Khilafah Islam? Pada waktu yang sama, mereka telah memusnahkan tapak Uhud yang disebut sebagai baqiyah (pusara Uhud) di mana Rasulullah saw biasanya akan singgah dan membacakan doa dan juga menjadi peringatan tentang perjuangan idelogi dalam peperangan Uhud. Mereka telah memusnahkan tempat-tempat tersebut dan sebaliknya menguruskan pemeliharaan monumen peringatan Istana Saud.

Jika kita berjalan melalui Riyadh, kita akan melihat Istana Masmak di mana pada masa dahulu ia menjadi tempat para pegawai Britain di dalam menjalankan perancangan jahat untuk meruntuhkan Daulah Khilafah Islamiyah. Britain kemudiannya berjaya memisahkan Arab Saudi daripada Daulah Khilafah Islamiyah dan selanjutnya dengan baik hati telah menghadiahkan tanah Hijaz kepada kesultanan Saudi kerana telah memberikan sokongan kepada Britain. Istana tersebut dipelihara dan dijaga untuk memelihara monumen-monumen sebagai peringatan perjuangan assobiyyah dan sebagai simbol kebanggaan. Rumah Saud ini dilindungi termasuklah juga lubang-lubang bekas tembakan tentera Khilafah Uthmaniyah. Lubang-lubang yang terdapat di dinding rumah tersebut dikatakan sebagai kesan perjuangan membebaskan diri daripada cengkaman Daulah Islam. Lubang-lubang inilah yang diusahakan secara meluas untuk menimbulkan sentimen assobiyyah Arab untuk menentang apa yang dianggapkan sebagai penjajahan Daulah Khilafah Uthmaniyyah.

Keadaan ini jelas-jelas secara nyata telah menggambarkan kejahatan ke atas kaum Muslimin. Dari satu sisi, para penguasa ini telah menuduh bahawa simbol-simbol perjuangan umat Islam terdahulu telah membawa kepada kemusyrikan, dan pada sudut yang lain mereka membiarkan dan memelihara monumen yang melambangkan assobiyyah yang merupakan salah satu bentuk fahaman jahiliyyah. Ini juga menunjukkan kepada kaum Muslimin tentang objektif jenayah politik mereka di sebalik kesemua keputusan yang mereka buat. Mereka menghapuskan tapak peringatan perjuangan Rasulullah saw dan dikatakan ia bukanlah bersifat agama seperti yang mereka gembar-gemburkan, walhal ia semata-mata bertujuan untuk mencabut aspek politik daripadanya.

Khatimah

Walaupun ibadah haji telah dilaksanakan selama bertahun-tahun oleh kaum Muslimin, namun tidak ada sedikitpun pertentangan dalam bentuk gerakan yang besar daripada jamaah haji yang hadir di Makkah. Demonstrasi yang dilakukan oleh sebahagian kecil kaum Muslimin ketika mengerjakan haji tentu tidak mempengaruhi sedikit pun, malah mungkin akan dikatakan sebagai pengacau oleh pihak keselamatan Makkah. Sepatutnya kebangkitan ini wajib berlaku di seluruh peringkat supaya dapat menyedarkan kaum Muslimin tentang perkara yang mesti dipandang serius oleh mereka di seluruh dunia.

Sepanjang sejarah kegemilangan pemerintahan Islam, musim haji merupakan tempat berkumpulnya umat Islam bersama Khalifah untuk duduk bersama dan membincangkan perkara-perkara yang berkaitan kepentingan kaum Muslimin. Tetapi pada hari ini, pertemuan haji bukan sahaja hanya memperlihatkan aspek ritual di kalangan jamaah belaka, namun ia juga menunjukkan dengan jelas sentimen assobiyyah di kalangan jamaah.

InsyaAllah, suatu ketika nanti, Khilafah akan mengembalikan ingatan kita kepada perjuangan Rasulullah saw di Makkah dan jemaah haji akan berkumpul di Makkah bersama Amirul mukminin mereka, Khilafah Rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah.

sumber : www.mykhilafah.com

Wednesday, November 18, 2009

1

Tuesday, November 10, 2009

JALAN KEPAYAHAN

Panggilannya Pak Soma. Usianya sekitar 60an. Saya pertama kali mengenalnya sejak pindah rumah ke kampungnya persis dekat rumahnya. Saat itu kami berdua sama-sama menunaikan solat maghrib berjemaah. Dari raut wajahnya, ia nampak seorang yang tegar.

Awalnya saya melihat Pak Soma sekadar insan biasa. Memang, ada satu hal yang membuat siapapun tersentuh.Ya, ini kerana secara fizikal Pak Soma bukanlah manusia sempurna. Ia seorang yang cacat. Salah satu kakinya kudung dan hanya tinggal seperempat. Kerana itu, kemana-mana ia bergantung kepada kedua tongkatnya.

Sebetulnya ada ramai orang yang senasib dengan Pak Soma. Namun, mungkin tidak ramai orang yang cacat taat beribadah, termasuk tak pernah ketinggalan solat lima waktu secara berjemaah di masjid, seperti Pak Soma. Padahal jarak rumahnya ke masjid cukup jauh, hampir setengah kilometer. Yang membuat ia semakin luar biasa, dengan melepas tongkatnya, ternyata ia solat tetap sambil berdiri, tentu dengan satu kaki. Ia tidak pernah solat sambil duduk. Bayangkan dalam solat berjemaah di masjid itu , berdiri dan rukuk satu rakaat sahaja Pak Soma kadang-kadang memerlukan 2-3minit, apatah lagi imamnya ternyata sentiasa membaca surah yang panjang. Belum lagi ia dikira rajin melakukan solat-solat nafilah seperti tahajud, dhuha, hajat dll, juga dengan satu kaki.

Saat saya tanya, mengapa tidak solat sambil duduk saja, apatah lagi ianya syar'ie dibolehkan kerana ada uzur. Apalagi berdirinya Pak Soma dalam solat juga kadang2 tidak selalu stabil, kakinya tampak sering bergetar dan goyah, terutama saat harus berdiri agak lama. Namun dengan mantap Pak Soma menjawab "Saya ingin kepayahan saya dalam mendirikan solat menjadi bukti kesungguhan saya dalam beribadah kepada Allah, yang saya akan tunjukkan saat menghadap kepadaNya di akhirat kelak"

Subhanallah!! Betapa luar biasanya kata-kata yang sebetulnya sederhana ini. Bagaimana tidak! Di tengah-tengah saat ini orang mencari berbagai kemudahan, termasuk dalam ibadah, masih ada yang ingin menempuh 'jalan kepayahan'. Pak Soma adalah salah satu daripadanya.

Yang semakin membuat saya takjub, ternyata Pak Soma telah kehilangan satu kakinya juga kerana ia menempuh 'jalan kepayahan' itu. Saat itu sekitar sepuluh tahun lalu, sambil berlari secepat kilat, ia berupaya keras menyelamatkan seseorang yang hendak tersambar kereta api. Ia berhasil, meski harus dengan berguling-guling.Namun ia gagal menyelamatkan dirinya dan harus kehilangan satu kakinya kerana tersambar oleh kereta api tersebut.

Jalan kepayahan sebetulnya merupakan tradisi para salafus-soleh. Bahkan jalan inilah yang sejak awal dicontohkan oleh Baginda rasulullah saw dan para sahabat beliau. Baginda Rasul, misalnya dikenali selali memenuhkan malam-malamnya dengan solat malam. Dalam banyak riwayat ditegaskan kaki beliau sering bengkak-bengkak kerana seringnya beliau berdiri lama salam solat-solat malamnya. Saat Ummul Mukminin Aisyah ra bertanya mengapa beliau sampai harus bersusah payah seperti itu padahal beliau ma'sum, sambil tersenyum beliau malah bertanya kembali "Wahai Aisyah, tidak bolehkah aku menjadi hamba yang bersyukur kepadaNya dengan semua itu?" (HR Bukhari, Muslim, Ibn Majah dan Ahmad)

Tentu tidak hanya dalam ibadah, 'jalan kepayahan' itu pula yang ditempuh Baginda Rasulullah saw dalam sebahagian besar episod dakwahnya. Betapa beliau sering 'memilih' untuk dicaci, dihina, dimaki, dilemparkan dengan kotoran dan batu bahkan diancam bunuh sebagai akibat dari kesungguhannya dan keistiqamahan beliau dalam dakwahnya. Saat orang-orang kafir sudah hampir putus asa menghalangi dakwah, melalui pakcik beliau, mereka kemudian menawari beliau dengan harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, juga wanita-wanita cantik terpilih. Namun, semua itu tidak membuat hati beliau luruh sedikit pun. Beliau tetap bertegas. Yang terucap dari lisan beliau yang mulia malah sebuah kalimat terkenal "Pakcik, andai mereka sanggup meletakkan matahari di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku agar aku meninggalkan urusan ini (dakwah), aku tidak akan melakukannya, hingga Allah memenangkan agamaNya atau aku mati kerananya" (HR Ibn Hisyam)

'Jalan kepayahan yang ditempuh pula oleh sahabat beliau Bilal Bin rabah, misalnya dalam keadaan punggungnya telanjang tanpa baju, rela dijemur di atas pasir, dibawah terik matahari yang menyengat, lalu ditindih dengan batu. Yassir rela dijerut lehernya dan Sumaiyyah rela tubuhnya ditusuk dengan tombak hingga keduanya harus kehilangan nyawanya. Mus'ab Bin Umair rela meninggalkan harta dan kemewahan serta memilih hidup menderita. Hampir semua sahabat Rasulullah saw tak ragu untuk menggadaikan sebahagian besar(bukan sebahagian kecil) waktu, tenaga,harta bahkan nyawa mereka. Semua 'jalan kepayahan' ini mereka tempuh demi dan untuk dakwah.

Bagaimana dengan kita? Jujur, kita masih berkira-kira saat ingin mengeluarkan rm100 untuk infak dakwah, tetapi selalu begitu sembrono dan tidak fikir panjang saat membelanjakannya di supermarket untuk barang yang kadang tidak diperlukan. Jujur, seperempat jam sering terasa lama untuk berzikir, namun terasa amat pendek untuk tidur dan berehat-rehat. Jujur, setengah jam sering terasa sangat membosankan saat membaca Al-Quran, namun terasa menyenangkan saat membaca surat khabar dan menonton bola di televisyen. Jujur, dua jam dalam halaqah pengajian (meski hanya seminggu sekali) sering terasa menjemukan, namun terasa kurang untuk membaca novel-novel best seller (walaupun ratusan mukasurat). Jujur, kita sering terasa susah merangkai kata untuk ebrdakwah, namun begitu mudah mencari bahan bualan ketika berjumpa kawan. Jujur, kita sering kesulitan mencari alasan untuk melepaskan diri dari pekerjaan, namun begitu mudah untuk memberi alasan untuk tidak datang kelas pengajian. Jujur, hujan lebat sering tidak menghentikan langkah kita untuk meraih target dalam perniagaan, tetapi hujan renyai telah cukup menjadi alasan untuk menghentikan langkah kita demi menunaikan amanah dakwah. Jujur, kita sering merasa payah saat ada taklif dakwah, tetapi sering begitu senang mengiyakan panggilan untuk mengisi acara yang mendatangkan untung.

Jujur, meski kita mengklaim Rasulullah saw adalah teladan kita satu-satunya, namun satu-persatu pula kita tinggalkan keteladanannya. Astaghfirullahalazhim!!

dipetik dan dialih bahasa dari Segmen Ibrah tulisan Arief B. Iskandar
Al-Wa'ie November 2009.

Saturday, October 24, 2009

Kemana sebenarnya?

Seringkali kita terdengar jawapan2 mereka yang bertaklid tanpa ada rasa ingin mempelajari sesuatu seperti : kau apa tahu, dia ulama, dia tuan guru, dia taulah apa yang dia buat. kau nih siapa nak persoal2 orang lain?"

Banyak jawapan2 yang dirasakan tidak menepati standard dalam berhujjah. Jawapan yang diberikan oleh si pemberi jawapan, malahan dia sendiri bertaklid buta tanpa ingin ada sekelumit perasaan untuk mencari apakah benar segala tindak-tanduk orang-orang lain yang jelas, semakin hari semakin pelik.

Kali ini, bukannya bertujuan mewujudkan provokasi, tetapi sekadar ingin mengajak sahabat2 kita yang ikhlas untuk berfikir, kemanakah sebenarnya arah perjuangan kita selagimana arah dan halatuju perjuangan itu didasarkan pada akal dan emosi mereka yang memimpin dan bukannya pada dalil yang telah ada tersedia 1300 tahun yang lampau, sesuai diaplikasi dan digunapakai hingga hari kiamat.

Tertarik dengan kenyataan yang dkeluarkan oleh Tuan Guru Nik Aziz didalam blognya blogtuanguru.com, antara kenyataan2 beliau nampak seolah2 marah dan frustrated, walaupun sebenarnya sebelum ini telahpun diadakan press conference bahawa issue panas yang membelenggu kepimpinan telahpun selesai dengan tindakan2 tertentu. tetapi, amatlah mengejutkan apabila pada 22 oct 2009, Tuan Guru sekali lagi membangkitkan issue ini dengan kenyataan terbuka yang begitu berani.

"Bila Mesyuarat Agong tak mahu tukar Presiden, misalnya maka tidak mengapalah.Kita pakat-pakat belalah. Begitu juga dengan isu-isu disekitar Hassan Ali atau Mustafa Ali yang tak habis-habis dengan nak bekerjasama PAS dengan Umno ke arah kerajaan Perpaduan atau UG. Tenggelam-tenggelam, timbul, kemudian dihidupkan. Kemudian dimatikan pula bila nampak orang marah. Apa ni?" http://www.blogtokguru.com/pages/posting/29/pas-keperluan-muktamar-khas-luarbiasa.

Alhamdulillah, kita nampak bahawa tuan guru amat cintakan parti. mungkin disebabkan kecintaan yang mendalam ini menyebabkan beliau ingin sangat 'membersihkan' kepimpinan parti dari sebarang kesamaran dan salah tindakan yang ada.Namun, ada beberapa perkara yang mungkin boleh diberi perhatian jika mungkin muktamar khas ini akan berlangsung atas permintaan terbuka TGNA.

1. Sekiranya benar sipolan-sipolan yang disebut oleh Dr Aziz Bari merupakan mereka yang pro kepada UG, maka apakah akan berubah halatuju perjuangan apabila mereka disingkirkan?

Kita tidak boleh lupa bahawa parti PAS merupakan antara parti yang mempunyai pengaruh yang kuat, dan semestinya tokoh2 yang disebutkan mempunyai pengikut mereka yang tersendiri. Apakah jaminan dari pimpinan bahawa setiap kali berubah tampok baru, mereka ini adalah orang yang telah mengkristal dan benar2 menginternalisasi dasar perjuangan parti? atau ingin diambil jalan "tiap kali masuk geng sipolan, pecat je"?

2. Realiti bagi sebuah gerakan, apabila yang masuk dan menerajui kempimpinan terdiri daripada pelbagai jenis pemikiran dan ideologi yang tidak disatukan dengan dasar perjuangan dan tsaqafah parti, maka senantiasa akan wujud keadaan 'parti dalam parti'. Malah, dasar kepimpinan profesioal+ulama adalah akibat daripada golongan ini tidak paham politik dan golongan ini tidak paham agama, lalu disatukan ide2 mereka untuk kemaslahatan bersama.Semestinya daripada perbincangan2 ini akan mewujudkan kompromi didalam memilih thariqah perjuangan yang sesuai dengan zaman, keadaan dan tempat. Maka, apa kesudahannya apabila realitinya akan sentiasa wujud pertembungan idea dari professional dan ulama dalam soal memilih idea mana yang patut diperjuangkan untuk pilihanraya2 mendatang dan koalisi yang wujud saat ini?

Oleh itu, suka sekali dicadangkan agar jika terjadi muktamar khas yang dicadangkan oleh TGNA, maka sepatutnya langkah yang diambil oleh kepimpinan adalah :

1. Sesiapapun yang tidak mengkristal atau menginternalisasi dasar perjuangan parti dan matang pemikirannya bersama apa yang diperjuangkan parti, tidak layak dilantik sebagai pemimpin, hatta sebesar manapun pengaruhnya di dalam masyarakat, kerana memimpin tanpa tsaqafah yang jelas tentang perjuangan parti hanya akan mewujudkan parti dalam parti seperti yang dinayatakan sebelum ini.

2.Visi perjuangan parti perlulah jelas. Perlu mengkristal fikrah dan thariqah parti itu sendiri. Jika tidak, maka apa yang akan dan sentiasa terjadi adalah masing2 mengeluarkan pendapat yang tersendiri dalam apakah sebenarnya matlamat dan perjuangan parti yang semestinya akan saling bertentangan. Kesudahannya, "kita telah mengadakan mesyuarat dalaman dan isu ini dianggap selesai".Menjadi kewajiban bagi pimpinan untuk mengorak langkah dan merevolusi visi dan thariqah perjuangan parti dari cara "dasar2 yang senantiasa berubah mengikut kemaslahatan" kepada perjuangan menegakkan khilafah melalui thariqah Rasulullah SAW iaitu dengan jalan dakwah secara politikal.Jika ini yang dilakukan, kita percaya bahawa hasilnya adalah :

a) Hanya mereka yang bersama dengan perjuangan menegakkan khilafah melalui thariqah Rasul yang akan bersama dengan perjuangan parti dan tidak lagi akan wujud parti dalam parti.

b) Tidak perlu lagi berkoalisi dan berkompromi serta mendiamkan diri kepada rakan-rakan sekular sekoalisi dalam menegakkan apa yang haq.

c) Parti akan dilihat oleh pemerhati luar dan penyokong sebagai mereka yang ikhlas, berpendirian tetap dan tidak akan terpengaruh atau mudah porak peranda disebabkan ajakan koalisi, salah kenyataan dsbgnya.

Maka, berilah pertimbangan yang mendalam terhadap perjuangan. Jika sayang dan ikhlas terhadap Islam, bukan tokoh2 yang salah kaprah yang sepatutnya disingkirkan, tetapi hanya dengan menetapkan visi, malah menyatukan pemikiran dan thariqah perjuangan yang jelaslah yang akan menyelamatkan parti dari terus menerus berada didalam keterpurukan, kegelisahan dan sengketa.

Semoga dapat dikongsi bersama

fikir...soal

Wednesday, October 07, 2009

Teen girl suffers permanent brain damage after HPV / cervical cancer vaccine




As the cervical cancer vaccine continues to maim or kill even more teenage girls across the UK, 18-year-old Stacey Jones is the latest victim to suffer severe harm. Previously in a state of apparent health, Stacey began to suffer severe seizures and brain inflammation within days after receiving the Cervarix vaccine injection. The swelling of her brain was so severe that it cause permanent brain damage, and today Stacey Jones is an "empty shell" of a girl.

Her mother isn't fooled by Big Pharma. "I really feel she has been used as a guinea pig," she said in a DailyMail news article (source below). "I don't think there is enough evidence that the vaccination programme is safe - this all happened days after Stacey was given the vaccine, and we don't have any other explanation for what triggered her brain injury."

Just last week, 14-year-old Natalie Morton died within hours after receiving the same vaccine injection. Medical authorities insisted Natalie suddenly died of a previously undiagnosed tumor in her chest, but NaturalNews was the first to suggest fraud in the pathology report, pointing out that Natalie's real cause of death had to be covered up to protect the lucrative vaccine industry.

Vaccines = the new holocaust
As the deaths mount, vaccines are becoming the new chemical holocaust of our time. Children and teens are lined up to be injected with chemicals made by some of the very same companies that once conducted medical experiments on Jewish concentration camp prisoners during the Nazi era (http://www.naturalnews.com/019189.html).

Did you know, for example, that one of the chemotherapy drugs still used in cancer centers today was originally developed under the chemical weapons program of Nazi Germany? (http://www.naturalnews.com/News_000...)

Vaccines don't kill as many people as the Nazi gas chambers, but the number of people being targeted by the vaccination holocaust is many times larger than the number imprisoned in Nazi Germany.

The corporations behind all this, of course, are much the same. So are the people. A 10-year Chairman of Bayer, for example, was a convicted Nazi war criminal. As explained on another NaturalNews article:

"Dr. Fritz ter Meer, a director of IG Farben who was directly involved in developing the nerve gas, Zyklon-B, which killed millions of Jews, was sentenced to seven years in prison but was released after four years through the intervention of Rockefeller and J.J. McCloy, then U.S. High Commissioner for Germany. An unrepentant Fritz ter Meer, guilty of genocide and crimes against humanity, returned to work in Bayer where he served as Chairman for more than 10 years, until 1961.
(http://www.naturalnews.com/024534_h...)

Whether we're talking about Nazi war crimes or mass vaccination campaigns, the intent is the same: power and control over people.There are two types of vaccines imposed to the people right now and they are Gardasil and Cervarix. Check out on youtube, "Gardasil side effects".

source : www.naturalnews.com

Saturday, October 03, 2009

Persidangan G20 mendapat tentangan hebat Anarchist Pittsburgh.


href="file:///C:%5CUsers%5Cwazir%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtml1%5C05%5Cclip_filelist.xml">

Baru-baru ini di Pittsburgh London bersidangnya para kapitalis di konvensi G20 yang memperlihatkan kesepakatan bank2 kapitalis dunia dalam bersatu untuk sekali lagi, memeras manusia diatas muka bumi ini.

Unjuran itu, para pejuang anti-kapitalis bangun dan bersepakat mengadakan protes besar-besaran bagi menghalang bersidangnya si kapitalis bangsat dalam bermesyuarat untuk menentukan halatuju umat manusia. Daripada laporan, banyak kecederaan berlaku dan tangkapan dibuat oleh polis anti-perusuh terhadap para pejuang anti-kapitalis. Kita menyaksikan bahawa manusia semakin sedar akan kejijikan kapitalisma sebagai sistem yang mendominasi dunia. Baik tua ataupun muda, semuanya bangun untuk menentang dasar, malah menentang kewujudan G20 itu sendiri. Ini adalah suatu petanda baik bahawa activism sentiasa berjalan dan manusia semakin sedar bahawa hak menentukan halatuju seseorang manusia, tidak layak ditentukan oleh manusia yang lain.

Namun begitu, peroalan disini adalah, sejauh mana keberkesanan kelompok2 manusia dalam menyampaikan suara mereka, secara keras ataupun secara aman. Realitinya, G20 adalah sekumpulan kapitalis yang berhubung erat dengan penguasa dan ketenteraan. Setiap perkara jahanam yang mereka lakukan, akan disokong tanpa soal oleh polis dan tentera2 mereka. Mereka yang menentang akan dihadiahkan dengan bom pemedih mata, tembakan air, tendangan dan pukulan yang tiada belas. Tidak dinafikan bahawa suara umat itu kuat dan mampu memberi tekanan dan desakan. Namun ternyata setakat ini, konvensi2 kapitalis dunia tetap bersidang walau sebesar manapun protest yang berlaku. Sampai bila keadaan akan terus berlarutan ataukah tidak ada solusi bagi keadaan ini?

Secara logiknya, seorang manusia, boleh menentang serang manusia yang lain. Sepasukan pemain bola sepak, boleh menentang pasukan bola sepak yang lain. Begtu juga ketumbukan tentera, boleh melawan ketumbukan tentera yang lain. Ini realiti. Maka apakah kumpulan protester boleh melawan dan menjatuhkan sekumpulan pemodal yang memegang tentera dan kerajaan dunia? Pastinya tidak! Jadi, apakah solusi bagi keadaan ini? Kewujudan mereka sebagai capitalist state, haruslah ditentang dengan kewujudan negara anti-capitalist. Sistem ekonomi kapitalis yang mereka bawa, haruslah ditentang oleh sistem ekonomi yang anti-kapitalis. Jadi, kewujudan state dan sistem yang totally anti-capitalis adalah penting untuk memastikan mereka jatuh akibat saingan dan dokongan manusia kepada sistem dan negara yang menentang kapitalisma!

Adakah wujud negara sedemikian? Mungkin. Namun hakikatnya negara2 tersebut masih lagi dibatasi sempadan nasionalisma. Jika mereka mengamalkan ekonomi sosialis sekalipun, sistem itu hanya untuk rakyat mereka dan negara mereka. Dan yang sedihnya, sama ada sosialis atau kapitalis, semua negara2 ini masih lagi bersatu dibawah naungan Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu yang mana kita menyaksikan negara kapitalislah yang menjadi master kepada negara2 yang lain. Mereka mempunyai kuasa veto untuk menetapkan sesuatu keputusan. Jadi, apakah ada sistem anti-kapitalis dan negara yang claim anti-kapitalis yang kita boleh harapkan saat ini? Jelas tidak! Adakah sebagai manusia berkelompok, kita mampu menjatuhkan mereka sedangkan mereka memegang tampuk kekuasaan dan persenjataan? Tentu tidak! Bagaimana? Negara menentang negara dan sistem menentang sistem.


Owh ya, ada yang menyatakan sepatutnya state atau negara itu langsung ditiadakan. Ketiadaan negara dan kuasa adalah kuncinya. Adakah benar? Kita bahas dari sudut mereka yang menyatakan “ianya adalah utopia untuk ada negara yang tidak menindas” benarkah ianya utopia?jadi, kita tengok pula dari satu sudut. Antara mewujudkan negara yang mampu menjalankan keadilan sepenuhnya tanpa prejudis bangsa dan distribusi ekonomi yang sekata, dibandingkan dengan ketiadaan negara dan kuasa secra total, yang mana satu LEBIH utopia? Adakah dunia tanpa negara mampu menjamin nasib manusia, ataupun dunia dengan suatu sistem yang perfect yang akan menjaga manusia keseluruhannya? Negara VS Negara, Sistem VS Sistem ! is the answer.


sumber : inqilab zine #1

Monday, August 24, 2009

Winning is actually loosing, part of Reid's game.



Lets us assume that PAS, representing the PR will win this N11 election. God’s will and of course, the happiest amongst all would be their supporters and followers, takbir and tahlil will be echoing in the streets of Permatang Pasir, symbolizing the ‘victory’ of Islam. Or is it?

Reality in PR, PKR is leading the coalition. As we can see, DAP stands as the right hand-man for PKR, upholding the legacy of pure democratic and liberalism, not too harsh to add in, anti-Islam. Aside that, we can still recall within the 12th GE, the President of PKR himself declared bluntly and clearly that ‘I will not entertain to any demand for Islamic state, racial state…’. Well, that makes them quite a pack. Only 1 reason that shows they have the similarities and made them dear to each other, that is ‘emotionally ultra hatred towards the ruling government’ and that’s all. In spite of the bribery, poverty, ISA issues, there are other issues that Muslim voters should re-consider before even polluting their hands by voting. Beer and alcohol issues, streetdance issues, hudud and Islamic law issues, the ‘no islam ideas’ in pakatan issues, and the most crucial crucifying issues for the Muslims is, the never ending life-span of the lord Reid’s holy words, the constitution.

Few cases that the Mukhlisin should take into consideration before preaching victory are :

  1. Will the Muslim party lead the nation or will the more liberal party, which is clearly noticed that the liberals are leading the coalition, not the Muslims
  2. Will then when PR overthrown the ruling, will the mukhlisin be heard and given the chance? Or then, they will be opposing the opposition coalition?
  3. Of course, being optimist, if let say they are leading the coalition, then how will it be? From the Islamic State Document published previously, it is clearly stated that they will hold dear to Lord Reid’s holy words with some slight changes (if its suitable).
  4. In the Islamic State document, stated that they will cooperate with the United Nations in order to sustain peace whatsoever. Anybody recall who gives the authority to the Jewish to occupy the land of the Isra?
  5. Will then, after taking the office of former govt, the mukhlisin will be able to prohibits all the haram's in Islam such as beer, prostitution, gambling, closing down the casinos in genting, and upholding hudud, takzir, jinayat, mukhallafat, iqtisadi, ijtima'ie etc is something POSSIBLE, or impossible? Well, we're living in democratic country, and the mukhlisin said that they will ensure that democracy lives cos "it's part of Islam". So we'll give them a chance to cast vote in upholding hudud and banning beers in the parliament. Being optimistic, we know that now, actually the mukhlisin are facing 5 political enemies which does not favor Islam at every angle that is the BN, PKR and DAP. So, i dont know. Will through democracy, let them to win vote in the parliament and uphold Islam? or again, its just another sad story of the castrated mukhlisin, made to impotent by their own system of choice.

Hear yee, hear yee, we, the people of democracy, living in a democratic state, amongst the other democratic nations believe and always believe that democracy will bring us nowhere. Democracy will take our rights, will deceive our daughters and sons, will torn apart the flesh of our brothers and sister, and will continuously let Muslims be humiliated and Islam, treated as another samawi faith. When will us, the mukhlisin be heard? Or when will we, actually listen to the calls of truth and dakwah? Or we really, really do not have any choice than what Reid's had offered us?

Winston Churchill, former president of another democratic nation stated before "Give them a toy and they'll play with it." Reid gave us democracy and his holy words, and not suprisingly, we, the grandchildren of The Guided Khulafa playing with Reid's toy till death do us apart.

Owh brothers and sisters, i dont dread democracy and Reid's holy words. Just ask you out there to think, owh sons and daughters of Adam, khaira ummah. Are you eligible for Reid's holy words? Or there is the highest most supreme holy words from above that we should obey, than continuously obeying words of a dead blasphemed/heretic man from UK? Are you sons and daughters of Adam, so righteous to dictate others using your own brain-made system? Or actually since the beginning of life, the only right bestowed upon sons and daughter of Adams are the rules of Allah, The Almighty from above?

Brothers and sisters, sons and daughters of Adam, either in Permatang Pasir, Birmingham, Uttar Pradesh, Dhaka, Jogja etc, winning is actually loosing. It's part of Reid's game, whenever and whereever we are.If we win, we'll rule according to Reid's rule. If we loose, we'll be ruled according to Reid's rule.Winning and loosing in the Reid's ring. We will not be free, we will never be free unless The Rights Of Allah as the whole Quran and Sunnah bestowed upon us.

Saturday, August 08, 2009

Arak: Selangor tidak larang

Artikel berkenaaan boleh didapati di lama utusan malaysia.

Bagi pihak pemerintah yang menegakkan bangunan pemprosesan dan pengilangan arak, tidakkah kalian lupa bahawa kalian yang sebenarnya membenarkan berdirinya kilang2 arak dan pengedarannya diseluruh tanah malaysia?

Apakah ketika ini, apabila pihak yang membangkang kalian tidak berjaya menghapuskan arak disuatu tempat, kalian mula melatah dan mendabik dada seolah2 kalianlah yang paling warak dan membela Islam?

Kenapa kalian tidak melihat kerja2 maksiat kalian di ibu kota yang diperintah secara langsung oleh kalian?

Alangkah peliknya taukey arak, melalak bagaikan ajing, memarahi jirannya yang meminum arak dan mengatakan 'arak itu haram?' Pelik, melucukan, jijik dan meloyakan.

Dan bagi pejuang Islam, amatlah malang bagi kalian. Dahulunya menjanjikan robohnya kilang arak. Thariqahnya, berpakatan dengan pihak2 sekular anti-islam dengan dalih mengurangkan kuasa pemerintah agar Islam dapat menang di parlimen yang dijunjung tinggi oleh kalian. Nah! lihatlah, walaupun pemerintah memainkan polemik kotor, namun yang hina adalah kalian, kerana kalian menghina diri sendiri melalui permainan yang disediakan si kafir lord reid dan kuncu2nya yakni demokrasi dan undang2 hasil tangan jijiknya.

Alangkah malunya apabila suara alim lebai dan haji2 yang namanya pejuang Islam, diketepikan seolah2 tidak mempunyai hak bersuara! Kerana tahaluf siyasi? Kerana menolak mudharat kecil untuk mengelak mudharat besar? Jawapannya adalah kerana demokrasi yang menidakkan suara kalian yang amat menjunjung tinggi dan memuliakan idea dan sistem kufur buatan manusia.Sedarlah wahai saudaraku yang ikhlas, kalian tidak akan menang sekiranya masih lagi ingin memenangi mereka melalui sistem mereka sendiri. Jangankan meroboh kilang arak, menghalang arak dijual di kedai pun, kalian tidak akan mampu.

Apakah hukum jahiliyyah yang mereka ambil?Dan hukum siapakah yang lebih baik dari hukum Allah bagi orang-orang yang beriman? QS Al-Maidah 50.

Ali ‘Imran 112. Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan.


fikir...soal

Kelantan solat hajat elak menular selesema babi


Muhammad Yusri Amin

Thu | Aug 06, 09 | 9:37:39 pm MYT

KOTA BHARU, 6 Ogos (Hrkh) - PAS Kelantan malam ini mengadakan solat hajat memohon supaya dijauhi penyakit selesema babi atau influenza A (H1N1) daripada terus merebak.

Solat hajat itu diimamkan Adun Demit, Ustaz mohamad Mustafa diadakan di Dewan Zulkefli Mohamad, pejabat Perhubungan PAS Kelantan.

Selain itu solat hajat juga mendoakan Adun Galas, Chek Hashim Sulaima yang akan menjalani pembedahan kanser paru-paru di China esok supaya selamat.

Timbalan Pengerusi Kelab Penyokong Kerajaan Kelantan, Drs Zainuddin Awang Hamat berkata, solat hajat juga turut mendoakan supaya tuntutan royalti minyak berjaya menjadi kenyataan.

"Taklimat khusus berhubung rawatan Adun Galas di China diberikan Adun Melor, Ustaz Wan Ismail Wan Judoh yang baru pulang dari menziarahi Chek Hashim," katanya di sini.

Majlis itu dihadiri Timbalan Menteri Besar, Dato' Ahmad Yakob dan pimpinan PAS Negeri serta kawasan dan Dewan-Dewan Negeri. - mj _

sumber : harakahdaily

Review

Adakah hanya dengan bersolat hajat, kecelakaan akan berjaya dihindar? Bukankah Islam mempunyai cara menghindar sesuatu perkara? Bukankah setiap hukum yang ditetapkan bertujuan menghindar dari berlakunya perkara yang lebih buruk?Sememangnya apabila diteliti, tidak semua hukum yang dikeluarkan mempunyai illat, namun, kita faham akibatnya apabila tidak berhukum dengan hukum Allah.

Jelas, soal babi, kita mengetahui Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Diharamkan kepada kamu (memakan) bangkai (binatang yang tidak disembelih) dan darah dan daging babi dan binatang-binatang yang disembelih kerana selain Allah...” [TMQ Al-Maidah (5):3]. Ayat ini juga sebenarnya meng-isyarah-kan pengharaman terhadap ‘penternakan’ babi. Itulah pengertian yang dimaksudkan oleh nas yang meng-isyarah-kan hukum tersebut. Oleh kerana itu jika hukum syara’ telah secara jelas mengharamkan memakan babi maka hukum syara’ juga menjelaskan akan keharaman untuk menternaknya.

Tapi pada saat ini masih ada 2-3 pihak yang cuba menyembunyikan tindak tanduk masing-masing dengan cuba menutupnya dengan tindakan yang nampaknya adalah solusi kepada musibah yang menimpa.Tidakkah mereka memperhatikan sabda Rasulullah s.a.w :

“Demi Allah yang jiwaku ada di tanganNya, sungguh akan turun di tengah kalian Ibnu Maryam (Isa) as sebagai hakim yang adil. Ia akan memecahkan salib-salib, membunuh babi-babi dan menggugurkan jizyah serta membagikan harta hingga tidak ada yang menerimanya seorang pun” [HR Bukhari & Muslim].

Dari pihak merah atau hijau, masing2 sebenarnya saling berhukum dengan hukum bukan dari Islam. 1 pihak, menjadi perintis berdirinya penternakan babi dan kilang arak, sementara yang 1 lagi melangsungkan apa yang ditinggalkan. Ingin diroboh, ingin ditutup pusat2nya, masakan tidak boleh kerana telah memegang kuasa dibeberapa tempat, namun disebabkan sudah berpakatan dan mengamalkan demokrasi yang sudah terkenal dengan hak suara ramai, maka natijahnya suara mereka diketepikan.

Penulis tidak mahu mengulas panjang(sebab dah mula nak memanjang). Cuma sedih kepada pejuang Islam yang ikhlas, masihkah kalian tidak nampak natijahnya bermain api demokrasi?Bukankah sudah tiba masanya kalian mengikut thariqah Rasulullah dalam menerapkan hukum Allah dan bukannya suara majoriti manusia?Haruskah ditunggu hingga wabak ini membunuh semua jiwa yang ada dan baru kalian akan sedar akan permasalahan sebenar bahawa thariqah penyelesaian masalah dan wabak yang babi adalah dihapuskan sama sekali dan bukannya penternakan moden? Tidakkah kalian sedar bahawa seluruh perkara berkaitan babi itu adalah haram dan bukannya hanya menjual dan memakannya sahaja?

Telah tampak kerosakan di darat dan di laut disebabkan oleh perbuatan tangan-tangan manusia, supaya Allah menimpakan kepada mereka sebahagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar. QS Ar-Rum 41

Musibah apa saja yang menimpa kalian adalah akibat perbuatan tangan kalian sendiri. QS As-Syura 30

Friday, August 07, 2009

Wasiat BRITISH kepada Raja Melayu



Wasiat yang disampaikan semasa raja-raja Melayu menurunkan tandatangan persetujuan pembentukan Perlembagaan Persekutuan Tanah Melayu pada 5 Ogos 1957 itu ialah:

  • Kami namakan dan kami panggil akan dia, bumi yang kamu pijak dan langit yang kamu junjung Persekutuan Tanah Melayu (sekarang dikenali dengan nama Malaysia).
  • Kami isytiharkan dan kami simpan untuk kamu dan kami benarkan kamu isytihar dan simpan untuk anak cucu kamu, selain gunung-ganang, tasik dan hutan simpan, Tanah simpanan Melayu sehingga nisbah 50 peratus, selebihnya kamu rebutlah bersama-sama kaum lain.
  • Bagi menjaga kamu dan bagi melindungi anak cucu kami serta harta milik kamu, kami tubuhkan Rejiman Askar Melayu selain untuk membanteras kekacauan dalam negara dan ancaman dari luar negara.
  • Kami kekalkan dan kami jamin kerajaan dan kedaulatan raja-raja Melayu memerintah negara ini.
  • Kami isytiharkan Islam adalah agama Persekutuan.
  • Kami tetapkan bahasa kebangsaan ialah bahasa Melayu.
  • Kami amanahkan dan kami pertanggungjawabkan kepada raja-raja Melayu untuk melindungi kedudukan istimewa orang Melayu dan kepentingan sah kaum-kaum lain (kemudian ditambah kedudukan istimewa anak negeri Sabah dan Sarawak).
sumber : utusan malaysia 7/8/09

Review

Perhatikan perkataan 'kami' yang digunakan. Adakah apa yang tertera diatas adalah wasiat raja melayu, atau wasiat British kepada raja melayu?

Peliknya, tanah kepunyaan umat Islam, diambil, dan diserahkan kembali kepada umat, dan kononnya tanah milik umat adalah milik mereka.

Kita pulak, dengan kedangkalan dan rela hati menerima, dan mentadbir urus umat dan tanah umat dengan sistem tinggalan mereka.

Kenapa kita menghina diri sendiri walhal kita adalah khaira ummah?

fikir....soal

Friday, July 24, 2009

Model/Hospital Worker To Be Caned For Drinking Beer

KUALA LUMPUR, July 25 — Datuk Abdullah Mohd Zain, religious adviser to the prime minister, has brushed aside criticisms that an Islamic court ruling to cane a woman for drinking beer is harsh, saying she had broken the law.

Abdullah told The Straits Times yesterday that Muslim women leaders who criticised the court’s decision did not know that syariah caning is “not as brutal as the civil court’s corporal punishment”.

“Criticisms are normal, but it is not fair for non-Muslims to criticise the syariah law. The Muslims criticise it because they do not know how the caning is done.”

He was commenting on the Syariah High Court ruling in Pahang on Monday which sentenced a 32-year-old Malaysian woman, Kartika Sari Dewi Shukarnor, to six strokes of the cane.

“Not many Malaysian Muslims know what syariah caning is like, that is why they are shocked over the punishment,” said Abdullah, adviser on Islamic issues to Prime Minister Datuk Seri Najib Razak.

Under an Act on Islam in Malaysia that was passed in 1984, the female offender must sit when being caned. The officer will use a smooth branch or rotan that is slightly thinner than those used to whip men in a civil court punishment. The officer must not raise his hand higher than his shoulder to ensure that the caning is moderate.

But women leaders including Islamic law experts, social activists and politicians condemned the punishment, the first time that a woman would face judicial caning.

“From my experience, in nearly all cases, the normal practice is for the judge to take into consideration all the facts and mitigating factors. The offenders will usually be fined,” said Universiti Malaya Islamic criminal law expert Siti Zubaidah Ismail in the New Straits Times yesterday.

Women’s Aid Organisation executive director Ivy Josiah said: “We are mortified that a court would even consider imposing caning on a woman, especially when women are exempted from caning under the penal code.”

But other religious leaders and syariah lawyers felt that the punishment was not unjust.

“Punishment like caning and stoning have existed in Islam but we will not see it being carried out in Malaysia as long as the country is governed by secularists,” said Parti Islam SeMalaysia spiritual leader Nik Aziz Nik Mat.

Kartika, a Singapore permanent resident, was caught by the Islamic authorities for drinking beer while on a holiday with friends in Cherating, Pahang, two years ago. She pleaded guilty last year. She was also fined RM5,000.

Her father, Shukarnor Abdul Mutalib, told The Straits Times that Kartika is now resting in their family home in Perak.

“I’m not asking for the court to punish my daughter, but I just want them to carry out the decision that they’ve made.

“But now that the case has become a national issue, let’s see how they are going to do it,” said the 62-year-old businessman.

He also clarified that Kartika was a hospital worker in Singapore, and not a model as reported by the media. — Straits Times

Review

Baru-baru ini Malaysia dipeningkan dengan kes seorang hakim menjatuhkan hukuman rotan kepada wanita yang meminum arak.Kes ini dipencilkan kerana mungkin akan menimbulkan krisis diantara negara dan juga badan-badan yang terlibat. Namun, kita lihat tidak kurang pihak2 terjun memberikan pandangan dan semestinya antara yang lantang mempertahankan pelaku maksiat adalah Datuk Seri Shahrizat Abdul Jalil selaku Menteri Pembangunan Wanita dan Masyarakat. Dr Lo' Lo pula sebagai wakil PAs memberikan pujian kepada keberanian si hakim dalam melaksana hukuman yang mungkin nampak sebagai hudud.

Realitinya kita tidak terkejut apabila masyarakat bangkit mempersoal segala bentuk hukuman yang dilandaskan pada Islam, baik dari muslim sendiri, dan tidak lekang pula kritik dari bukan muslim.Ini adalah kerana setelah dijajah dan hingga kini, mafahim mereka tentang Islam dan hudud, jauh sekali dari kebenaran. Apa yang ada hanyalah tanggapan2 bahawa Islam itu suatu deen yang kejam dan tidak berperikemanusiaan. langsung mereka menidakkan hukum2 Allah dengan berkata Islam bukan agama yang zalim, Islam bukan agama yang menghukum dan sebagainya. Jelas bahawa reaksi masyarakat adalah disebabkan tidak ditanam aqidah islamiyah dalam pendidikan baik kepada muslim ataupun tidak, supaya mereka boleh nampak bahawa Islam adalah agama dan cara hidup yang sempurna. Namun, disebabkan berkaratnya ideologi kapitalis dan sekularisma dalam masyarakat muslim khususnya di Malaysia, maka bangkitnya mereka melatah disebabkan ada pihak cuba melaksanakan hukum hudud, adalah suatu perkara yang lumrah.

Namun, persoalan disini, walaupun usaha hakim mahkamah tersebut dalam melaksanakan hukum tersebut, diberi pujian oleh segelintir golongan dan ada golongan yang menyokong kuat tindakan tersebut, adakah ia sebenarnya syar'ie?Adakah ianya sebenarnya mengikut aturan yang ditetapkan oleh Quran dan Sunnah Rasulullah?

Allah SWT berfirman : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar, berjudi,berkorban ntuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (TQS Al-Maidah 90-91)

Sabda Rasulullah SAW dari Abi Sa'id : Sesungguhnya Allah telah mengharamkan khamar. Barangsiapa membaca ayat in, sedangkan ia memiliki khamar, janganlah meminum dan menjualnya. Abu Sa'id berkata "Kemudian semua orang yang memiliki khamar keluar menuju ke jalan-jalan Madinah, lalu menumpahkannya".

Dari Ibnu 'Umar rasulullah SAW bersabda : Setiap yang memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan adalah haram.

Jelas disini, umum memahami perkara yang memabukkan adalah haram. Namun bagaimana dengan pelaksanaannya? Adakah seperti persoalan yang pertama tadi, hukuman yang diberi itu benar2 syar'ie?

Diriwayatkan dari Nabi SAW, baginda bersabda : Barangsiapa meminum khamar maka jilidlah!

Jilid disini bermaksut sebat ataupun sebatan. Maka hukum jilid/sebatan yang dikenakan hakim kepada si pelaku tadi adalah benar. Persoalan yang lain, berapa pula bilangan sebatannya?

Abli Bin Abi Thalib RA berkata : Nabi SAW menjilid 40 kali, Abu Bakar 40 kali, Umar 80 kali dan semuanya adalah sunnah.

Imam Tirmidzi mengeluarkan dari Abi Sa'id : Bahawa Rasulullah SAW memukul para peminum khamar sebanyak 40 kali dengan pelepah kurma.

Maka disini jelas bahawa Rasul dan para sahabat tidak menyebat peminum khamar dengan 6 kali sebatan, tetapi 40 - 80 kali bergntung kepada ijtihad masing2. Umar berijtihad 80 kali atas sebab sepertimana yang disebutkan oleh Ali RA iaitu ; Jika minum ia akan mabuk, jika mabuk ia akan bicara kacau, jika bicara kacau ia akan berbohong dan bagi orang yang berbohong 80 kali sebatan.

Bagaimana pula dengan apa yang telah ditetapkan hakim tadi? Memang cara melaksana yakni tidak meninggikan tangan dan sebagainya adalah cara yang syar'ie namun bilangan sebatan yang menjadi intipati hukuman itu adakah bertepatan sepertimana yang dianjurkan rasulullah ataupun tidak? Jelas tidak. Persoalan yang lebih mendalam ialah, apakah kadar hukuman yang dijatuhkan tadi menepati aturan Allah dan Rasul, atau menepati aturan Kafir Lord Reid?

Kita juga jelas bahawa undang-undang syariah di negara kita tertakluk kepada hukum 356 yakni 3tahun penjara, denda RM500 dan 6kali sebatan. Dari sudut apa yang boleh dipuji tindakannya sekiranya hukum yang dilaksanakan tdak bertepatan dengan Quran dan Sunnah? Hanya sekadar beraninya menghukum wanita?

Tidak ada niat dalam mengkritik hakim, namun ingin memuhasabah supaya sebagai hakim syar'ie yang sememangnya paham benar tentang hukum dan uqubat dalam Islam bahawa islam telah pun menetapkan setiap ada hukumannya dan hukuman itu adalah hak Allah dan tidak boleh dikurangi atau ditambah walau sedikit.

Selain kekeliruan yang berlaku dalam masyarakat, dengan penentangan dan kritikan terhadap Islam, tidak kurang juga umat atau tokoh masyarakat di'benar'kan perbuatan dan tindak tanduk mereka dengan anggapan bahawa ianya sudah cukup Islami. "Jika tidak dapat buat semua, buat sedikit pun jadilah". Maka mereka pun terus menerus dengan tindak tanduk yang kian lama, lari dari standard Islam yang sebenarnya, hingga akhirnya nanti mungkin Islam itu hanya pada solat 5 waktu sahaja.

Bila dikaji kembali, kenapa hakim tersebut tidak mampu (jika beliau faham benar hukum sebat bagi peminum arak) untuk melaksanakan hudud? Maka disini, jawapan yang tuntas adalah kerana tidak adanya undang-undang yang membenarkan. Disebabkan apa undang-undang tidak membenarkan? kerana sistem dan perlembagaan yang diguna pakai untuk mengatur urusan umat adalah sistem yang tidak Islami. Kenapa sistem tidak Islami? Kerana tidak ada negara yang menggunapakai sistem yang Islami.

Jadi diatas insiden yang telah pun berlaku, maka semestinya kita memberikan perhatian dalam 2 perkara :

1. Sepatutnya umat Islam meletakkan apa jua tindakan yang dilakukannya berdasarkan standard Islam dan bukan yang lain. Ini adalah kerana Islam mencakupi seluruh aspek kehidupan yakni sebagai 'way of life'. Maka amatlah pelik, apabila kita melakukan sesuatu yang berkaitan dengan hukum, lantas berpuas hati malah gembira melaksanakannya, walaupun ianya tidak disandarkan pada Quran dan sunnah.

2. Perkara yang dapat menyelesaikan masalah si pemabok dan tuan hakim tadi, serta masalah umat Islam seluruh dunia adalah dengan tertegaknya sistem pemerintahan Islam yang menerapkan Islam secara kaffah. Pada saat ini, sistem itu tidak wujud.

Apakah kalian masih ingin berpeluk tubuh dan berdiam diri?

Fikir...soal

Thursday, July 16, 2009

A Dialogue between the Chinese Embassy And The Delegation From Hizbut Tahrir Indonesia : Chinese Embassy Runs Out Of Argument


HTI-Press. The delegation of Hizb ut Tahrir Indonesia, on Tuesday (14/7) was received by the Chinese Embassy staff in Jakarta during the solidarity action for the Muslims in East Turkestan (Xinjiang) who were brutally tortured by the Chinese government. The HTI delegation which was led by M Kurnia Rahmat met with the First Secretary of The Chinese Embassy, Pan Zheng Mao.

After being seated in the embassy's room, the staff offered the delegation to drink mineral water. But they refused to drink. "Sorry, we cannot drink water from people who killed our brothers and sisters in Xinjiang," said Kurnia Rahmat firmly.

At the beginning of the talk, Pan explained that the victims in Xinjiang were not only the Muslims of Uighur ethnicity but were also from the Han ethnicity. According to him, what was done by the Chinese government was something legal and appropriate because the government prosecuted the criminals. He continued talking to give further explanations.

But Rahmat interrupted, "Sorry, we came here to express our stance. Let us explain. First, we condemn the Chinese government who have slaughtered the Muslims in Xinjiang. Second, we warn the Chinese government to immediately stop the slaughter and the cruel attitude against the Muslims in Xinjiang. Third, we urge China to restore the rights of the Muslims there."

Hearing such statements, Pan said, "How can we stop the slaughter because we did not do this?" The atmosphere became tense.

"Don't you see footages on TV showing the slaughter? Don't you see the images of the veiled mothers who were dragged? Don't you see a line of army with guns queuing in front of the mosque to deter Muslims to pray?" rebuffed Rahmat in a high tone.

The First Secretary rejected the statement by saying, "The information and the media that you watched was wrong. What actually happened there was not like that."

"How can it be wrong, while both local and foreign mass media, either Western or Islamic ones reported the incident? We even have a very reliable and trusted source for that." asserted Rahmat.

"Yes, how can we explain if you do not trust us? China always solves the problem peacefully," said Pan.

"How can we trust your information, if you do not acknowledge the clear and visible facts? Similarly, big countries always talk about peace, but the fact is mass murder. The United States says to bring peace in Iraq, while the reality is slaughter. Israel states to make peace, but the reality is slaughter. So does China," Rahmat affirmed.

Pan responded, "Then, if you find trouble to receive our explanation, just ask your government about what happened there. They may not lie to you!"

Rahmat directly replied, "You know, the Indonesian Ambassador in China, Mr. Sudrajat said that Indonesia will not interfere with the Muslim's problem in Xinjiang. According to him, the problem is the internal affair of China. It is impossible that those who do not care about the slaughter of Muslims in Xinjiang can provide information as it happened!"

Pan was silent for a moment. "Okay, it is clear that China did not do mass murder there," Pan added trying to convince.

Rahmat, who is the head of the Team (Lajnah) Fa'aliyah said firmly, "You said no slaughter? According to the statistics of residence in 1936, the Kuomintang Republic of China at that time estimated that the number of Muslim residents was more than 48 million. But since they applied the Mao's policy, the number dropped to only 10 million residents. Where did the 38 million lives go? If genocide did not occur systematically, how could that happen?"

Pan tried to explain again, "That was impossible to happen. We have our own policy in demography. We let every ethnicity produce offspring."

Muhammad Rahmad then answered, "Ok, stop it. What we want is that the Chinese government ends the killing of Muslims. Hizb ut Tahrir Indonesia asks you to deliver our letter to the Chinese government there."

Each side tries to refrain. "OK, we will deliver the letter. But please ask your friends outside to stop shouting. They disturb us while we are working," said the Secretary.

While staring at his eyes, Rahmat said to Pan Zheng Mao, "Hizb ut Tahrir performs the action without violence. You do not deserve to say that you are disturbed just because of the loud speaker. We are not only disturbed by China, we are even very much affected to see and watch our brothers in Xinjiang killed while their rights are grabbed. We will see the progress in the next one or two days. Remember, Muslims are brothers, without being restricted by territorial limits." Without giving comment, Pan closed the discussion. Then HTI delegation left the room.

source : www.khilafah.com

Saatnya Islam Memimpin Dunia Dengan Syariah!!

Saturday, July 11, 2009

Different Leadership, Same Old System


ZANDARI ABANDONS PAKISTAN

In the week when a draft report by the World Bank presented an extremely gloomy picture of Pakistan's power sector that is marred by corruption and inefficiency, the Zardari government

has imposed a new petrol levy to offset revenue lost due to an apparent earlier Supreme Court decision to cut a carbon tax and reduce oil prices.

On Tuesday 7th July the court cut the carbon tax imposed by the government, bringing down oil prices by more than 10%. But officials said the government would lose $1.52 billion because of the tax cut.

President Asif Ali Zardari issued an ordinance on Thursday 9th July imposing a levy which effectively returns oil prices to their previous levels. Officials say they feared the loss of revenue as a result of the court decision would increase the budget deficit beyond the limit approved by the International Monetary Fund (IMF), which is funding the Pakistani budget.

Whilst many have been bogged down by the judicial intervention, this issue highlights some issues, which prove Pakistan is heading for catastrophe:-

  1. The Zardari government like the previous Musharraf government is completely bankrupt on solving Pakistan's economic problems. Since Zardari took over the reins of power he has been unable to solve the man made economic crisis in the country, he has still to present his economic blueprint (even if he has one). This is why the Zardari government continues with policies which are contradictory. Hence it provides some Punjabi farmers with wheat subsidies, whilst imposing income based taxes on a population where 72% of the population live on less than $2 dollars a day.
  1. Like last months budget that required ratification by the IMF, the government did not even hide the fact that it was imposing the petrol tax to ensure IMF conditions are met. This should prove beyond doubt that the Pakistan economy is in reality organised in Washington rather then Islamabad.
  1. The Zardari government like the previous bankrupt Musharraf government has attempted to justify its economic policies by citing the fact that the government has so few sources from which is raises revenue it has no choice to turn to foreign money and stealth taxes domestically. Under the Musharraf era foreign direct investment (FDI) and loans from the IMF and World Bank is what drove the economy. The Zardari government has argued Pakistan only has 2 million taxpayers and underdeveloped sectors which only generate revenues of $26 billion with expenses of $33 billion. Hence the government has no choice but to turn to foreign money and taxation.
  1. The fundamental problem with Pakistan is the economy is not structured according to the nation's strengths. Currently Pakistan is geared around the service sector and foreign direct investment (FDI), which in no way stimulate the remainder of the economy. Pakistan's strengths lay in its mineral resources and agricultural landscape.
  • - Punjab is Pakistan's most fertile province which has the world's largest salt range housing the world's largest deposit of pure salt.
  • - Baluchistan - Pakistan's largest province is home to the world's fifth largest reserves of copper and over 20 million ounces of untapped Gold reserves in the Chaghi area and the Rekodiq mine.
  • - Pakistan has the world's largest Coal reserves after the US. The Thar coal field in Sindh is the world's largest coal field. Thar coal has the world's largest lignite deposits spread over more than 9, 000 km2. It comprises around 175 billion tonnes of coal which is the equivalent of 618 billion barrels of crude oil.
  • - Pakistan has an estimated 25.1 trillion cubic feet (tcf) of proven gas reserves. This has led to Pakistan having the highest number of compressed natural gas (CNG)-run vehicles in the world leaving Brazil and Argentina behind in the race as largest user of natural gas vehicles.
  • - Pakistan's irrigated land area of 182,300 km2 making it the worlds 4th largest with regards agricultural land use, more than the whole of Europe combined.
  • - Pakistan is watered by the Indus river, one of the largest irrigation systems in the world. It also has the Tarbela Dam on the Indus River, which is the world's largest earth-filled dam.
  • - Pakistan is the worlds largest producer of ghee (Clarified Butter), the 2nd largest producer of chickpeas, Buffalo Meat and Milk, the 3rd largest producer of Okra vegetables, the 4th largest producer of Apricot, Cotton, Goat's Milk and Mangos and the 5th largest producer of Milk, Onion and Sugar Cane.
  1. Pakistan does not lack the resources to be a great nation or lift its population out of poverty. It is the rulers who have completely abandoned the people for a few dollars from the US who hold Pakistan back from progressing. Such rulers allowed the US to set up bases in Pakistan and then allowed the US to use Pakistani airspace and land so they could supply their troops to kill Muslims in Afghanistan.
  1. The US today continues to rebuke Pakistan for not doing enough, in reality such foreign interference will always hold Pakistan back, US official are in Pakistan almost weekly having meetings with the government, army, civil service and their agents to ensure Pakistan fulfils US aims in Afghanistan and the region and saves it from an embarrassing defeat. US reliance on Pakistan will only increase as the competition over central Asia continues with Russia and as China threatens US interests in Asia.
  1. With the US marred in two wars where it bleeds to death, this represents a brilliant opportunity for Pakistan to expel the US and take control over its own destiny. In part, US interference has also been due to the threat Pakistan posses if it were to unify, US national intelligence estimates have predicted scenario's from 2020 onwards with the Khilafah established in the Muslim world.

Pakistan must take charge of its own destiny and establish the Khilafah, only this will allow the Muslim of the country to realise their full potential, once this is achieved the work of reunification with the wider Muslim world will begin.

source taken from www.khilafah.com

Tuesday, July 07, 2009

MEMILIH @ TIDAK : IANYA ADALAH PILIHAN

Friday, July 03, 2009

KOLOKIUM BERSAMA HIZBUT TAHRIR




Tempat : Bilik Seminar, KHILAFAH CENTRE
Alamat : NO. 47–1 , JALAN 7/7A, SEK.7, 43650 BANDAR BARU BANGI, SELANGOR*
*BERTENTANGAN BANGUNAN DENGAN RESTORAN SUP URAT KETIN (UK)
Penyertaan adalah PERCUMA.
Jemputlah datang beramai-ramai.
Anjuran : HIZBUT TAHRIR MALAYSIA - Cawangan Kuala Lumpur
Segala pertanyaan sila email ke ahmus@ yahoo.com


Sudah sampai saatnya kita membuka rantai-rantai yang membelenggu umat Islam dan mendalami ideologi selain Islam serta kelemahan-kelemahan mereka. Kita seringkali membebel bahawa barat memahami Islam, mengambil Islam dan kehebatannya untuk memajukan diri mereka lantas apa yang kita lakukan sebagai umat Islam untuk memahami keburukan dan cacat cela idea mereka? Adakah dengan menonton siaran kartun dan tidur pada pagi Ahad akan membuatkan kita lebih hebat dari mereka? Datanglah beramai2 ke kolokium Hizbut Tahrir. Semoga kita memperoleh ilmu, serta keberkatan dariNya.

Tuesday, June 23, 2009

Sarkozy Says Full-Body Islamic Gowns Are ‘Not Welcome’ in France

PARIS (AP) -- President Nicolas Sarkozy declared Monday that the Islamic burqa is not welcome in France, branding the face-covering, body-length gown as a symbol of subservience that suppresses women's identities and turns them into ''prisoners behind a screen.''

But there was a mixed message in the tough words: an admission that the country's long-held principle of ethnic assimilation -- which insists that newcomers shed their traditions and adapt to French culture -- is failing because it doesn't give immigrants and their French-born children a fair chance.

In a high-profile speech to lawmakers in the historic chateau at Versailles, Sarkozy said the head-to-toe Muslim body coverings were in disaccord with French values -- some of the strongest language against burqas from a European leader at a time when some Western officials have been seeking to ease tensions with the Muslim world.

''In our country, we cannot accept that women be prisoners behind a screen, cut off from all social life, deprived of all identity,'' Sarkozy said to extended applause of the lawmakers gathered where French kings once held court.

''The burqa is not a religious sign, it's a sign of subservience, a sign of debasement -- I want to say it solemnly,'' he said. ''It will not be welcome on the territory of the French Republic.''

Some Muslim leaders interpret the Quran to require that women wear a headscarf, niqab or burqa in the presence of a man who is not their husband or close relative.

France is home to Western Europe's largest population of Muslims, estimated at about 5 million. A small but growing group of French women wear burqas and niqabs, which either cloak the entire body or cover everything but the eyes.

Critics fear the issue of full-body coverings, which only involves a tiny minority of French Muslims, could increase discrimination against all Muslims who display their faith in any way.

Dalil Boubakeur, director of the largest Paris mosque, said Sarkozy's push to keep out the burqa is typical of French culture, but worried that he might inflame tensions with Muslims.

The president wanted to show that ''the rules of life in France -- and that you can just bring in unjustified traditions,'' Boubakeur said.

''But you have to hope -- inshallah (God willing) -- that there won't be any ill-feeling, controversies or incidents in this confrontation between an Eastern idea and Western life,'' Boubakeur told the AP in a telephone interview. ''Or then eastern Muslims will have to return to the Orient ... completely unable to assimilate and uncomfortable in a Western system.''

But Sarkozy also said immigrants face economic challenges in France, and the government needs to do more to help them.

''Who doesn't see that our integration model isn't working any more?'' Sarkozy said. ''Instead of producing equality, it produces inequality. Instead of producing cohesion, it creates resentment.''

The unemployment rate for immigrants and their French-born children is higher than the national average. Many children of immigrants complain of discrimination, saying they get passed over for jobs because they have ''foreign-sounding'' names. Frustration of many children of north African and black immigrants boiled over in France's three-week wave of riots in 2005.

The burqa comments made up only a few lines of Sarkozy's speech, which focused on the global economic crisis and a Cabinet shake-up expected to be announced Wednesday. The address was the first by a French president to parliament in 136 years; the last was in 1873 -- before lawmakers banned the practice to protect the separation of powers and keep the president in check. That ban was scrapped last year.

In France, the terms ''burqa'' and ''niqab'' often are used interchangeably. A burqa is a full-body covering worn largely in Afghanistan -- with only a mesh screen over the eyes. A niqab is a full-body veil, often black, with slits for the eyes.

Muslim groups and government officials say it's hard to know how many women wear burqas and niqabs in France -- though estimated to be at least in the hundreds. They are far less prevalent than simpler Muslim head scarves.

A 2004 law banned wearing the Muslim head scarf at public schools, along with Jewish skullcaps and large Christian crosses. That law sparked fierce debate both at home and abroad.

In a visit to Normandy earlier this month, President Barack Obama addressed France's headscarf ban, saying countries handle such issues with their national sensitivities and histories in mind, before adding: ''I will tell you that in the United States our basic attitude is, is that we're not going to tell people what to wear.''

The French government has been divided on a burqa ban. Immigration Minister Eric Besson said a ban would only ''create tensions,'' while junior minister for human rights Rama Yade said she was open to a ban if it was aimed at protecting women forced to wear the burqa.

The burqa has come under criticism in some parts of Europe. In 2003, Sweden's National Agency for Education gave schools the right to ban pupils from wearing burqas if it interferes with the teaching or safety regulations.

The Dutch government last year described the burqa and other clothing that covers the face, as ''undesirable,'' but the ruling coalition stopped short of attempting a ban amid concerns of possible religious discrimination. But the government did say it would work toward banning burqas in schools and among public servants, saying that they stand in the way of good communication.

Later Monday, Sarkozy hosted a state dinner with Sheik Hamad Bin Jassem Al Thani of Qatar -- a Persian Gulf state where women often wear niqabs. The emir was joined by one of his wives, Sheika Mozah, whose head was covered in an elegant turban.

Review

Hak asasi, hak kemanusiaan dan hak wanita. Semuanya menceritakan tentang hak atas 1 alasan serupa, ingin melenyapkan apa jua yang boleh dikaitkan dengan Islam.

As-Shaff ayat 8 : Mereka ingin memadamkan cahaya Allah dengan mulut(tipudaya) mereka,tetapi Allah tetap menyempurnakan cahayaNya, walaupun orang-orang kafir membencinya.


Beralasan bahawa budaya tidak dapat diasimilasikan, hak wanita muslim diabaikan dan bermacam-macam alasan yang tidak masuk akal. Jelas bahawa perlakuan Sarkozy laknatullah ini yang sebenarnya menggugat hak muslimah di Perancis! Muslimah tidak pernah terasa tergugat dan terkongkong dengan pemakaian niqab dan jilbab, malahan dengan redha hati menurut perintah Allah tanpa kompromi. Saya yakin,mereka yang berpakaian mengikut syariat adalah mereka yang 100% percaya akan ayat Allah :

Al-Ahzab ayat 59 : Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

An-Nuur ayat 31 : Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya,dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita.

Jelas, ini adalah perintah! Bukannya soal hak,kebebasan ataupun maruah, sepertimana yang difikirkan oleh akal cetek dan dungu si sarkozy laknatullah. Si kafir laknatullah bercakap tentang memberikan HAK dan menjaga maruah kepada umat Islam?? Alangkah kejinya!

Mungkin pula selepas ini akan berduyun-duyun pemerintah negara kaum muslimin yang akan mengikuti jejak langkah mereka? Tunggu dan lihat. Ini adalah antara sensitiviti umat Islam. Sesiapapun akan berasa marah dan menjulang api kebenciannya kepada kaum kafir yang biadab seperti sarkozy. Namun, ini adalah antara insiden yang perlu kita perhatikan sebagai signal dan berfikir lebih jauh dari apa yang diberitakan.

Pengharaman burqa memang akan berlaku, apabila mereka telah berjaya melakukan kejahatan lebih utama iaitu dengan MENGHARAMKAN sistem pemerintahan Islam dan pelaksanaan seluruh isi kandungan Al-Quran pada setiap penjuru bumi. Mengertilah bahawa dengan mengharamkan tertegaknya hukum Allah, maka mereka mampu untuk secara perlahan mengharamkan perkara-perkara yang lain yang menjadi lambang syariat Islam.

* Apakah mustafa kamal laknatullah akan berani untuk mengubah sistem Khilafah kepada republik kafir sekiranya Khilafah dan perlaksanaan hukum masih kuat?

*Apakah karikatur hina nabi, filem fitna dan sebagainya, akan wujud sekiranya hukum Allah diterapkan, Khilafah itu berdiri dan jihad akbar dilancarkan kepada mereka yang biadab terhadap islam?

*Apakah kerajaan sekular turki dan sarkozy berani bertindak biadab pada pemakai burqa sekiranya ada pemerintahan Islam yang menjaga maruah muslimah yang begitu suci dan tinggi martabatnya?

Kita marah kepada sarkozy. Namun perhatikan sekeliling kita. Adakah sistem yang mengatur hidup kita hari ini dan hidup kaum muslimin seluruhnya, adalah sistem yang menjaga akidah, darah,nyawa,harta dan maruah kaum muslimin? Suatu ketika, aurat seorang muslimah tersingkap dek kerja biadab seorang yahudi, lantas Rasulullah bertindak memerangi kaum yahidu tersebut. Suatu ketika aurat seorng muslimah tersingkap semasa zaman pra khalifah, dan dihantar bala tentera untuk menghancurkan kebiadaban pelakunya, kerana seorang muslimah.Kini, seorang presiden perancis sarkozy menyatakan "jika pakai burqa,anda tidak diterima di negara ini". Mari kita perhatikan, pemimpin kaum muslimin yang mana yang akan bangkit dan memberi amaran lantas menghantar tenteranya utuk menghapuskan sarkozy yang biadab itu. Saya pasti anda semua tahu jawapannya.

Namun, apa yang pasti, zaman yang tidak henti-henti menindas dan menghina umat Islam
akan berakhir tidak lama lagi. Bangkitnya khilafah minhaj nabi ini akan menyaksikan pemerintahan laksana Rasulullah dan para sahabat bersama kita. Islam dijaga dan martabat umat diangkat setinggi2nya dengan terterapnya hukum Allah secara kaffah. Bersama menjadi antara tangan-tangan yang membantu agamaNya. ALLAHUAKBAR!

HR Ahmad & Baihaqi : Selanjutnya akan berdiri kembali Khilafah atas minhaj kenabian....