BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Sunday, January 31, 2010

Kebohongan Bantuan Kemanusiaan Barat

Mengapa negara-negara Barat begitu bersemangat pergi ke negeri-negeri yang sedang tertimpa bencana? Apakah pemergian mereka untuk memberikan pertolongan atau untuk tujuan lain? Apakah negara-negara kapitalis ambil peduli terhadap rasa kemanusiaan sehingga mereka sampai bersaing melakukan “penyelamatan” atas orang-orang miskin dan terlantar di antara umat manusia?! Ataukah mereka menyembunyikan belati beracun di balik jubah bantuan kemanusiaan ini?! Apakah asas ideologi kapitalisme mengenal nilai kemanusiaan sehingga mereka langsung menggerakkan pasukannya, pesawat terbangnya, dan kapal lautnya untuk melakukan “penyelamatan” atas umat manusia yang sedang tertimpa bencana?!

Di Haiti, Amerika memobilisasi pasukan tenteranya, dan menyatakan bahwa misinya mengambil peranan keutamaan, mengendalikan keadaan, dan mulai menguasai setiap pergerakan pesawat. Dan terlihat jelas sekali bagi semua pengamat bahwa tujuan Amerika dan juga negara-negara Eropah tidak untuk menyelamatkan para korban dan membantu mangsa, melainkan perang untuk berebut pengaruh, kekuasaan dan kepentingan. Tampak di Haiti sejauh mana moral yang berhasil dicapai oleh kaum kapitalis ketika bocor laporan penyelundupan anak-anak yatim Haiti untuk mereka hambakan, atau mereka gunakan sebagai sumber tenaga manusia, seperti yang terjadi sebelumnya oleh Perancis ketika mencuri anak-anak kaum Muslim di Darfur dari Chad.

Di London diadakan konferensi untuk “bantuan” dan “dukungan” kepada Yaman; dan di London juga diadakan konferensi untuk “pembangunan semula” Afghanistan. Sebelumnya diadakan konferensi di Paris untuk “bantuan kewangan” bagi warga Palestin. Begitu juga di Palestin ada bantuan kewangan bagi warga Palestin yang menjadi korban dari Perwakilan Amerika untuk Pembangunan, atau dari bantuan Kesatuan Eropah yang di atasnya ditulis “pemberian” atau “hadiah” dari rakyat Amerika atau Kesatuan Eropah untuk “kehidupan”!

Begitu juga konferensi “pembangunan semula” Irak di Madrid, konferensi “pembangunan semula” Gaza, konferensi Somalia, dan banyak lagi konferensi lainnya. Apakah negara-negara Barat kapitalis yang begitu sibuknya menguruskan persoalan Yaman, Afghanistan, Irak, Somalia, dan Palestina; begitu pedulinya mereka terhadap kaum miskin; serta begitu kasih sayangnya mereka kepada anak-anak yatim dan orang-orang terlantar?! Sehingga mereka meninggalkan urusan dalam negeri mereka dan krisis kewangan yang menimpanya?!

Apakah negara-negara kapitalis akan menghabiskan dananya untuk membantu manusia (rakyat) di negara-negara lain, dan membiarkan rakyatnya sendiri terlantar tanpa tempat tinggal, pendapatan, dan tidak memiliki pekerjaan?! Atau bahwa masalah ini adalah urusan dalam negerinya, sehingga ia harus mengurusi kepentingannya; atau semua itu merupakan wilayah jajahannya, dan perluasan pengaruhnya?!

Sesungguhnya, ideologi kapitalisme ini tidak mengenal nilai kemanusiaan (al-qîmah al-insâniyyah), bahka ia berlepas diri darinya. Sementara satu-satunya ukuran baginya adalah nilai material (al-qîmah al-mâdiyyah). Begitu juga, bahwa kapitalisme ini menganggap penjajahan sebagai bahagian penting dan mendasar, dimana penjajahan dijadikan sebaga metode penyebaran ideologinya. Jadi, sangat dangkal sekali jika seseorang berpikir bahwa bantuan yang diberikan oleh negara-negara Barat terhadap kaum Muslim, atau terhadap umat manusia lain yang sedang tertimpa musibah sebagai wujud rasa kemanusiaannya. Dan juga sangat tidak masuk akal jika kita melihat tangan mereka nampak putih, bersih dari tipu daya, kotoran, dan kelicikan, padahal tangan mereka berlumuran dengan darah.

Negara-negara Barat menggunakan apa yang disebut bantuan kemanusiaan untuk menipu kaum Muslim atau menjajah manusia, serta untuk melaksanakan rencana-rencana jahatnya. Sementara bukti yang paling kentara atas hal ini adalah penyelundupan senjata oleh organisasi “kemanusiaan” untuk kepentingan para pemberontak dari Sudan selatan pada masa perang separatisme. Sungguh, Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Kuasa telah memberitahukan tentang tujuan makar mereka yang disembunyikan dan apa yang mereka rencanakan, sebagaimana Dia juga membertitahukan tentang kepastian akan kegagalannya. Allah SWT berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُنْفِقُونَهَا ثُمَّ تَكُونُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ

“Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka, dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang yang kafir itu dikumpulkan.” (TQS. Al-Anfal [8] : 36).

Tragedi Haiti harus membangkitkan rasa tanggung jawab di kalangan kaum Muslim terhadap seluruh umat manusia. Karena itu, kaum Muslim hendaklah bersegera berusaha untuk mengembalikan Khilafah yang akan menyelamatkan kaum Muslim sendiri khususnya dan umat manusia umumnya dari tengah hutan kerakusan kapitalisme.

Sesungguhnya, kaum Muslim dengan ideologi ilahiy (yang bersumber dari Allah) dan risalah rahmat yang sedang didukungnya adalah kaum yang layak dan yang memenuhi syarat untuk melaksanakan tugas ini. Kemudian, kepada Khilafah (setiap orang yang tertindas dan ketakutan mencari perlindungan dan ketenangan). Kami menyerukan kaum Muslim untuk menyegerakan langkah menuju tegaknya Khilafah, supaya kaum Muslim hidup mulia, menang, dan kembali menjadi khaira ummah(umat yang terbaik).

dialih bahasa oleh wazir & dipetik dari :pal-tahrir.info